Jumat, 05 Juni 2009

CINTA BUATNYA TERNODA

Mungkin judul di atas bakal mengundang sedikit kernyitan di wajah anda. Bukan hanya kernyitan, emoticon senyuman melengkung ke bawah pun akan nampak pada saat anda memberi sejenak waktu untuk membacanya. Ya, Cerita basi masa kini. Daripada panjang lebar ber-ba-bi-bu langsung saja saya ceritakan sepenggal kisah seorang sahabat yang nama dan alamatnya disamarkan. Ya iyalah, namanya juga aib nggak mungkin diumbar ke seantero dunia, bukan begitu sobat-sobat?

Sebut saja inisialnya ‘L’, dia tak lahir dari keluarga berpunya. Hidupnya di sebuah kota yang jaraknya ± 650 km dari kota Makassar.Ayahnya seorang tukang kayu sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga biasa. Dia anak keempat dari lima bersaudara. Dia adalah sahabatku.
Sejak SMP sampai SMA, alhamdulillah kami berteman baik. Kami merasa cocok satu sama lain, mungkin karena typical kepribadian kami yang sama, choleris bo’!.
Dan sampai suatu ketika, aku mendapatinya menangis sesenggukan di dalam sebuah kamar mungil miliknya. Kuberanikan diri tuk bertanya namun hatiku enggan karena terkadang orang yang sedang bersedih lebih ingin menyendiri tak terusik. Dan ternyata dugaanku salah, ia malah merengkuhku dan menceritakan keluh kesahnya. Kucoba menenangkan namun dia terus bersimbah air mata. Seperti dalam sinetron saja, so sad!
Dan ceritapun mengalir berdesir membuat buliran hangat membasahi pipiku, dia yang terluka akupun menangis duka.
Oh…sahabat, aku membayangkan kau seperti Noura saja dalam bait suratnya yang ia kirimkan terhadap Fakhry pujaannya dalam novel Ayat-ayat Cinta,
“wahai orang yang lembut hatinya,
Dalam hatiku, keinginanku sekarang ini adalah aku ingin halal bagimu…”
Hm…rupanya kau sedang tersandung masalah pelik sejuta ummat. Lagi-lagi masalah itu-itu juga yang pernah membuatku hampir mendapatkan kartu anggota gank BASAH (Barisan Sakit Hati), hehehehe….^_^.
Astaghfirullah, kok jadi malah ketawa ya?
Back to story….
Si ‘L’ lagi tercabik-cabik hatinya seperti Noura tapi disini edisi ceritanya sedikit berbeda. Kekasihnya yang selama ini amat dicintainya telah memilih bersanding dengan wanita lain, hiks…hiks!. (kayak lagu Tenda Birunya Desy Ratnasari aja)
“Kan masih banyak yang lain sob?”
“Tapi aku sudah enam tahun menjalin hubungan dengannya. Aku juga malu sama tetangga Al, dan sekarang yang paling membuatku sakit karena….”
Kata-katanya tak berlanjut namun yang paling mengherankan ia selalu memegang perutnya.
“Jangan-jangan?” pikirku
Dan ia pun mengangguk seolah membaca apa yang bergelayut di otakku.
“Yaa Allah ‘L’ kamu..kamu..kamu?”
Aku berlari pulang. I’m shocked very shocked. Kenapa ini menimpa temanku?. Kenyataan ini buat kepalaku pening.
Dan yang paling menyedihkan ia malah nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Akhir yang tragis…( nggak seperti Noura khan?)
Cinta oh cinta…
Kau buatnya bahagia berbunga-bunga
Meniupkan wewangian indah seketika
Dan membakarnya dalam panas membara

1 komentar:

Tukang Komentar mengatakan...

Kau buatnya bahagia berbunga-bunga
Meniupkan wewangian indah seketika
Dan membakarnya dalam panas membara

ehm....puitisnya.... hahaha

Posting Komentar