Jumat, 31 Juli 2009

KARAKTERISTIK SEORANG MUSLIM

1. Salimul akidah. Yaitu akidahnya selamat, ia adalah seorang muslim yang mengenal dan memahami rukun Islam dengan baik dan benar. Baik keimanan terhadap Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Hari Akhir dan Takdir. Serta segala sesuatu zang berkaitan dengan Rukun Iman tersebut. Semisal Surga, neraka, setan, jin, alam kubur, mizan, hisab hingga shirat.
2. Shahihul ΄ibadah. Yaitu ibadahnya benar, jauh dari penyakit TBC ( Taklid, bid'ah dan churafat ). Taklid yaitu melakukan sesuatu dengan cara ikut-ikutan orang. Bid'ah adalah melaksanakan ibadah yang tidaka ada tuntunannya dalam ajaran Islam atau membuat ajaran-ajaran baru dalam Islam. Churafat adalah mempercayai cerita-cerita, dongeng dan legenda yang tidak ada asal-usulnya. Atau yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.
3. Matinul khuluq. Yaitu mulia akhlaknya. Baik terhadap diri sendiri, orang tua, keluarga, tetangga, teman, lingkungan hingga terhadap hewan dan tumbuhan.
4. Qawiyyul jism. Yaitu kuat dan sehat fisiknya. Mengkonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga dan membersihkan badan secara teratur serta menjauhi segala hal yang membahayakan diri dan kesehatannya.
5. Mutsaqqaful fikri. Yaitu memiliki wawasan yang luas. Khususnya dalam bidang agama dan pekerjaannya. Serta bidang lainnya yang dapat mendukung hidupnya untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
6. Jihaadun lii nafsi. Yaitu berjihad terhadap dirinya dari kejahatan hawa nafsu. Baik nafsu lawwamah ( nafsu yang tidak pernah puas) maupun nafsu amarah bis suu' ( nafsu yang ingin selalu marah dan berbuat jelek ). Serta mengarahkan nafsunya agar tetap dalam keadaan muthmainnah ( tenang). Sekaligus menjaga hatinya agar selalu dalam keadaan bersih ( Qalbun Salim ). Dan menjauhkannya dari hati yang mati ( Qalbun Mayyit ) dan hati yang sakit (Qalbun Maridh ).
7. Harisun 'alaa waqtihaa. Mampu menjaga dan mengelola waktunya. Sehingga waktu dan umurnya betul-betul dimanfaatkan untuk hal-hal yang berguna. Yaitudengan membaginya menjadi tiga waktu. Sepertiga untuk beribadah, sepertiga untuk bekerja dan sepertiga untuk istirahat.
8. Qadirun 'alal kasbi. Mampu berdiri di atas kaki sendiri. Memiliki pekerjaan yang layak. Tidak bergantung kepada orang lain dalam nafkah sehari-harinya.
9. Husnu Lii syu'unihi. Bagus urusannya. Menepati waktu. Dapat memprioritaskan mana yang harus didahulukan . memahami dan dapat membedakan antara yang mendesak, penting, perlu dan tidak bermanfaat.
10. Anfa'u linnaas. Bermanfaat bagi orang lain. Ditunjukkan dengan berusaha membantu orang lain dengan memiliki orientasi pelayanan pelanggan.

Rabu, 29 Juli 2009

Hadits ke-6: Faedah Sholat Subuh

لحديث السادس
قال رسول الله ص.

(من صلى الفجر في جماعة, ثم قعد يذكرالله حتى تطلع الشمس, ثم صلى ركعتين, كانت له كأجرحجة و عمرة تامة, تامة, تامة)
معناه:
المسلم في هذه الآرض ضعيف بحوله و قوته, قوي بحول الله و قوته, لذلك لزم أن تكون له ساعات : يحاسب فيها نفسه, و يناجي فيها ربه و يجدد معه عهده, من هنا كانت الصلواة الخمس, و كانت وصية النبي ص. للمسلم: أن يصلى الفجر في جماعة, ثم يقعد في مجلسه يذكرلله تعالى حت تطلع الشمس بمقدار ما تزول القراهة, ثم يركع ركعتين للضحى, إنه إن فعل ذلك كان له من الآجر والثواب مثل ما يناله الحاج و المعتمر الذي أدى حجته و عمرته على التمام و الكمال دون تضييع أو تفريط. وإليك بعض الآحاديث الدالة على فضيلة إحياء هذا الوقت بالذكر والصلاة.
بعض الاحاديث الدالة على فضيلة إحياء هذا الوقت بالذكر والصلاة
*عن سهل بن معاذ بن أنس الجهني, عن أبيه, أن رسول الله ص. قال: (من قعد في مصلاه حين ينصرف من صلاة الصبح, حتى يسبح ركعتى الضحى لا يقول إلا خيرا,غفر له خطاياه, وإن كانت أكثر من زبد البحر)
*و عن جابر بن سمرة:( أن النبي ص.: كان إذا صلى الفجر, جلس في مصلاه حتى تطلع الشمس حسنا)
*و عن أبي أمامة قال: قال رسول الله صز: من صلى صلاة الغداة في جماعة, ثم جلس يذكرالله حتى تطلع الشمس, ثم قام فصلى ركعتين انقلب بأجر حجة و عمرة)....إلى غير ذلك من ألاحاديثز
ما يستفاد من الحديث دعويا و تربويا
ويستفاد من هذا الحديث دعويا ما يالي:
*أهمية إحياء الوقت ما بين صلاة الفجر إلى طلوع الشمس بالذكر و الصلاة و نحو هما ما لم يكن المسلم متعبا أو مثقلا, و مالم يكن وراءه عمل لا بد من الماضي فيه آن ذاك, ويعينه على ذلك:
- أن يعلم أن هذا الوقت أنفع لصحته و بدنه من باقى الأوقات الأخرى, حسبه أن يشم هواء جديدا لم يدنس بمعاصي و سييْات البشر.
- و أن يعلم أن هذا الوقت _كما ج ء في الحديث_هو وقت تقسيم اللأرزاق بين الخلاْْ , وكل يقسم له منه بقدر ما يبذل من جهد, وما يقدم من عرق.
-و أن يعلم أن جزيل الأجر و عظيم الثواب الممنوح من الحق تبارك و تعالى لمن يحيي هذا الوقت باطاعات, على النحو المذكور في الحديث آنقان.
- و أن يتذكر أن السلف كانو أحرص القوم على إحياء هذا الوقت مهما كان الثمن غاليا.
جاء عن عمر بن عبد العزيز-رضي الله تعالى عنه- أنه كان يحيي هذا الوقت با الطاعات دوما, فإذا ما غلبته عيناه, قام يمشي في صحن بيته ويردد:
وكيف تنام العين وهي قريرة ولم تدر بأي المحلين تنزل
*أهمية صلاة الضحى قبل أن ينصرف المسلم من مجلسه الذي صلى فيه الفجر, فقد جاء في الحديث أنها, شكر الله على نعمة العافية, يقول النبي ص. : ( يصبح على كل سلامى من ابن آدم صدقة: تسليمه على من لقى صدقة, وأمره باالمعروف صدقة, ونهيه عن المنكر صدقة, وإما طته الأذى عن الطريق صدقة, و بضعة أهله صدقة, ويجزىء من ذلك كله ركعتان من الضحى).


Hadits yang ke Enam
Rasulullah SAW bersabda:
(Barang siapa yang shalat subuh secara berjamaah, Kemudian duduk untuk berzikir kepada Allah sampai terbitnya matahari, kemudian shalat sunnah dua rakaat, maka baginya pahala haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna)
Artinya:
Seorang muslim di dunia ini adlah lemah dari sisi usaha dan kekuatannya, oleh karena itu dia harus punya waktu atau saat-saat khusus untuk: introspeksi diri, dan memohon kepada Rab-nya serta memperbaharui janji dengan-Nya, dan diantaranya adalah shalat lima waktu, dan yang menjadi wasiat Rasulullah kepada setiap muslim adalah: Hendaknya dia shalat subuh berjamaah, kemudian duduk sejenak untuk berzikir kepada Allah hingga terbit matahari, kemudian shalat dhuhaa dua rakaat, kalau dia mengerjakan yang demikian itu, baginya pahala seperti pahala orang yang menunaikan ibadah haji dan umrah dengan sempurna, dan masih banyak hadits-hadits yang menerangkan keutamaan menghidupkan waktu fajar itu dengan berzikir dan shalat.
Beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan menghidupkan waktu subuh/fajar dengan berzikir dan shalat:
 Dari Sahl bin Mu’adz bin Anas Al Juhani, dari ayahnya, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: (Barang siaapa yang duduk di tempat shalatnya ketika selesai shalat subuh, hingga dia shalat duha dua rakaat dan tidak berkata kecuali kebaikan, maka akan diampuni kesalahan-kesalahannya meskipun dosanya itu sebanyak buih di lautan)
 Dari Jabir bin Samrah: (Sesungguhnya Nabi SAW, Apabila beliau shalat subuh, dia duduk di tempatnya dengan baik hingga matahari menyingsing)
 Dan dari Abu Umamah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: (Barangsiapa yang shalat fajar dengan berjamaah, kemudian duduk untuk berzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari, kemudian mendirikan shalat dua rakaat, maka akan diganjar dengan pahala haji dan umrah)… Dan masih banyak hadits-hadits yang lain.


Faedah yang dapat dipetik dari hadits tersebut adalah:
Dan faedah yang dapat diambil dari sisi syiar tuntunannya adalah:
 Pentingnya menghidupkan saat-saat atau waktu antara shalat subuh hingga terbitnya matahari dengan zikir, shalat serta ibadah-ibadah yang lain yang tidak membuat seorang muslim merasakan lelah atau terbebani, dan yang tidak
o Seorang muslim harus tau bahwa waktu-waktu ini (waktu fajar) sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuhnya dibandingkan dengan waktu-waktu yang lain, dia bisa menghirup udara yang baru yang belum terkotori dengan kemaksiatan dan keburukan-keburukan manusia.
o Dan seorang muslim juga mesti tau bahwa sesungguhnya saat-saat ini (waktu fajar), seperti yang tertera dalam hadits, adalah saat-saat dimana rezki-rezki dibagi, dan setiap manusia akan diberikan rezkinya sesuai dengan usaha dan keringat yang keluat dari badannya.
o Dan seorang muslim harus tau bahwa, ulama-ulama terdahulu adalah orang-orang yang sangat menjaga dan menghidupkan waktu-waktu fajar tersebut.
Diriwayatkan dari Umar bin Abdul Azis, yang diridhoi oleh Allah- Bahwa sesungguhnya dia selalu menghidupkan saat-saat ini (waktu fajar) dengan ketaatan kepada Allah SWT, ketika matanya merasakan kantuk, maka dia bangkit dan berjalan di halaman rumahnya dan bergumam:
Bagaimana mungkin mata ini tidur dalam keadaan tentram…
Sedangkan dia belum tau di tempat mana dia akan turun…
 Keutamaan shalat duha sebelum seorang muslim meninggalkan tempatnya melaksanakan shalat shubuh, terdapat dalam hadits Rasulullah SAW,Nabi SAW bersabda: Setiap salam dari seorang anak cucu adam bernilai sedekah, setiap salam terhadap orang yang dijumpainya sedekah, dan seruannya kepada kebaikan adaah sedekah, pencegahanny kepada kemungkaran sedekah, menyingkirkan duri dari jalanan sedekah, membiayai keluarganya sedekah, dan semua pahala tersebut akan dia dapatkan dengan mendirikan shalat duhaa dua rakaat.

Jumat, 17 Juli 2009

MUSLIMAH dan KEWAJIBANNYA TERHADAP TETANGGA

Di antara akhlak wanita Muslimah yang benar-benar sadar berada di bawah bimbingan Agama senantiasa berpegang teguh pada tali Agama yaitu selalu berbuat baik dan memberikan perhatian kepada tetangganya.

Di dalam Surah An-Nisa:36
"Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya kalian..."
Yang dimaksud tetangga dekat di sini adalah tetangga ynag masih ada hubungan nasab (darah) atau ikatan agama, sedangkan tetangga jauh adalah tetangga yang tidak memiliki hubungan darah.

Wanita muslimah juga hendaknya mencintai tetangganya seperti dirinya sendiri. Sebagaimana Hadits Rasulullah SAW, "Tidaklah salah seorang diantara kalian beriman sehingga dia tidak mencintai saudaranya seperti dirinya sendiri"
Dari Anas yang diriwayatkan Muslim, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseungguhnya tidaklah seorang hamba beriman sehingga dia mencintai tetangganya seperti dirinya sendiri"

Oleh karena itu, wanita muslimah hendaknya sadar untuk senantiasa membantu tetangga yang hidup kesulitan karena Islam telah melembutkan perasaan mereka untuk tidak pernah tega membiarkan tetangganya mengalaminya.

Selasa, 07 Juli 2009

PILPRES CERIA

Terlalu banyak yang ingin diceritakan dari setiap detik kejadian yang bermain di depan mata.

@TPS 026 JL. Perdata
Hari ini nasib bangsa Indonesia ditentukan. Apakah memilih dilanjutkan, Lebih cepat lebih baik ataukah yang berpihak pada Wong cilik?. Semuanya kita kembalikan pada rakyat Indonesia yang lebih berhak menentukan masa depannya sendiri.

08.00 WITA
Berlangsung acara pembukaan rapat pemungutan suara, pengambilan sumpah anggota KPPS, keamanan TPS dan saksi masing-masing Capres. Selanjutnya pemilih diperkenankan untuk masuk ke bilik suara dan berhak menyontreng pilihannya.
Alhamdulillah di TPS ini, pesta demokrasi berlangsung Lancar, aman dan tertib. Sudah tak terlihat lagi antrean panjang yang mengharuskan warga duduk begitu lama.
Menilik ke belakang, pada saat PILEG kemarin, hmm....betapa amburadul. Mana surat suaranya gede, pilhannya banyak, bilik suaranya nggak muat gara-gara surat suara yang begitu besar ditambah banyaknya warga yang komplain karena namanya tak tercantum sebagai DPT. Ribet euy....

But now...
Surat suara sudah tak sebesar pada saat PILEG, minimize bo!. Nyontrengnya juga nggak memakan waktu lama,pokoke luancarrrrr!

Dan yang paling berkesan adalah...
Meski semalam mata sulit terpejam memikirkan siapa yang bakal lolos menuju ke Istana Kepresidenan. Namun, semangat untuk melangkahkan kaki ke TPS tetap menggebu-gebu. ( warga Indonesia yang baik geto ^_^ ) coz nyontrengnya di Perdata.
Oia, pengumuman...pengumuman....
hari ini ngumpul lagi ama Warga Perdata Kompleks UNHAS Antang. Duh, kangen banget karena di sanalah Tanah Air beta..( eits salah ) but di sanalah kediaman lama. Jadinya reunian sama tetangga-tetangga lama. Suasananya asyik + rame, secara geto lho warga perdata ramah-ramah belum lagi Pak RT dan Ketua KPPSnya yang kocak abizzz,hehehehehe...:). Tapi di tengah kebahagiaan itu ada haru yang menyelimuti, membuat buliran air mata jadi pada berdesak-desakan pengen buru-buru nongol di pelupuk mata..hiks.hiks terharu :(

Ibnu Hazm dan Cinta

Ibnu Hazm al-Andalusi pernah berkata:
Seorang Tabib berkata kepadaku tanpa didasari ilmu pengetahuan
Berobatlah engkau wahai orang yang berpenyakit
Sedangkan penyakitku itu tiada yang mengetahuinya kecuali aku
Dan juga Tuhan yang Mahakuasa, Maharaja dan Mahamulia
Apakah harus aku sembunyikan?, sedangkan hal itu akan dibeberkan oleh keledai yang tertawa terbahak-bahak
Yang akan selalu mendekatiku dan mengetuk panjang pintuku
Wajah yang melambangkan bentuk kesedihan
Dan tubuh bak kuda yang kurus dan lemah lunglai

Keadaan yang kalian rasakan adalah fitrah adanya, dan akan dilalui setiap pemuda pada fase pertumbuhan dewasa. Setiap orang yang berada pada fase tersebut akan merasakan cinta yang menggebu-gebu dan selalu berangan-angan seandainya setiap saat dalam hidupnya bersama sang kekasih serta berharap datangnya suatu hari dimana ia mendengar suara gendang pernikahan dan melanjutkannya dengan makan sepiring berdua yang dipadukan atas dasar cinta, kehangatan, kasih sayang, juga keikhlasan.

Telah kusampaikan kepada kalian batasan-batasan yang jikalau seandainya dipikulkan kepada sebuah gunung, niscaya ia tidak akan mampu mengembannya. Apalagi kalau dipandang dari dua hati kalian yang tipis, kecil lagi lemah. Sedangkan kalian setiap hari menyaksikan bermacam bentuk kisah cinta dalam kehidupan ditambah lagi dengan acara-acara televisi yang dapat menambah rasa cinta yang mendalam dalam jiwa kalian. Hati saling terpaut, jiwa seakan-akan terpenjara, perasaan semakin kalut, air mata bercucuran, bahkan sampai ke suatu puncak detak jantung kalian menutupi dunia maya nun jauh di sana. Aku katakan kepada kalian: "Ini adalah suatu karunia yang dirasakan setiap kawula muda di mana pun mereka berada ketika melalui fase pubertas"

Adalah seorang pemudi Islam pada abad 21 ini menanyakan: "Apakah cinta itu?". Dan ia pun menjawab sendiri: " Apakah cinta itu suatu perasaan yang dikaruniakan kepada dua jenis manusia yang berbeda. Kedua belah pihak tidah menghendaki apapun kecuali kelanggengan hubungan dan kebahagiaan mereka kelak? Atau cinta hanya perasaan yang menyelubungi hati dan menjaganya dari kesulitan hidup dan raa kesendirian? Atau, cinta itu hanya sekedar pandangan kelembutan yang membuat dua sejoli terlena? Atau, cinta adalah kata-kata yang bisa menjadikan dua hati terpaut erat karena makna-maknanya yang menyentuh dan membuahkan senyum manis dari bibir pendengarnya, menghilangkan rasa sedih serta mengokohkan sanubari?

Apakah cinta itu?
Sesungguhnya cinta adalah sebuah bunga yang warnannya indah, baunya harum, sentuhannya mempesona, namun memiliki duri-duri yang menyakitkan ketika melukai dan ia tak terobati. Bekas lukanya tak bisa hilang. Walaupun termakan waktu, ia tetap membekas.

Inilah sosok Imam Ibnu Hazm rahimahullah seorang ulama besar, fakih dan muslim sejati. Perlu digarisbawahi pula bahwasanya Islam tidak melarang seseorang mengungkapkan isi hatinya dan menyatakan perasaan seorang anak Adam yang sedang dilanda cinta.