Kamis, 07 Mei 2009

ASA

kala itu, kesejukan merambah kegersangan oleh kemarau Iman.
begitu damai mengalir, menyusup di setiap sendi kehidupan.
Pekik jiwa dalam temaram rasa
"Ya Rabbi, siramilah kesejukan dalam hati hambamu yang kini berkelut di padang maksiat"
Sungguh....
aku tak ingin seperti Qais
yang membiarkan dirinya tenggelam dalam duka
aku tak ingin seperti Qais
yang halus dan lemah
aku tak ingin seperti Qais
yang merasa hidup tiada artinya lagi tanpa kekasihnya Layla dalam takdirnya
aku juga bukanlah korban kerapuhan romantisme belaka
aku ingin bebas dari problematika cinta dan asmara
aku pun tak ingin larut dalam nuansa gelora
ku ingin membangkitkan gairahku
untuk memaknai hidup adalah hidup
(syukran for ust. Anis atas taujih cintanya)

0 komentar:

Posting Komentar