Minggu, 31 Mei 2009

KELUHKU

Apakah lantunan adzan, tilawah, dzikir sudah tak merdu lagi?. Pertanyaan itu yang berkelebat dalam benakku manakala mendengar riuh tawa lepas mereka. Mengapa mereka tega seolah tak cemas atas banyaknya polemik ummat yang begitu kompleks mewarnai hari nestapa sesama.
Sedih….
Alangkah elok rupa sang wajah di balik khimar dan kopiah putih. Tapi mengapa hal yang erat kaitannya dengan tuntutan ilahi pun tersisih?.
Aneh sungguh aneh. Apakah ini potret sebagian ummat Islam yang mengaku dirinya Islam tanpa mau betul-betul berkomitmen menjalankan ajaran Islam?.
Islam itu agama yang tidak mempersulit tapi tidak boleh dipermudah. Bahkan menurut saya, bukan orang Islam yang kaffah namanya, kalau hanya menjalankan sholat lima waktu, puasa, naik haji dan berzakat atau dengan kata lain Rukun Islam.
Bukankah Ummat Islam terlalu besar untuk bermimpi kecil?. Lalu kenapa ibadah-ibadah nawaafil saja kita masih enggan melaksanakannya, mengapa kita masih saja bergelut dalam lingkaran Syaitan. Wajar saja kalau sampai detik ini, wajah sublim kaum kafir di luar sana tengah terbahak-bahak menertawakan kita. Mereka sangat senang melihat kaum muslimin yang masih saja terlena tanpa mau berpikir, kapan kita akan keluar dari belenggu semua ini???

0 komentar:

Posting Komentar